Survival berasal dari kata survive yang
berarti bertahan hidup. Survival adalah mempertahankan hidup di alam
bebas dari hambatan alam sebelum mendapat pertolongan. Sedangkan menurut
pengertian lain, survival adalah suatu kondisi dimana
seseorang/kelompok orang dari kehidupan normal (masih sebagaimana
direncanakan) baik tiba-tiba atau disadari masuk ke dalam situasi tidak
normal (di luar garis rencananya).
Orang yang melakukan
survival disebut survivor. Survival yang biasa dilakukan yaitu di
hutan/alam bebas sehingga disebut jungle survival. Survival terjadi
karena adanya kondisi darurat yang disebabkan alam, kecelakaan, gangguan
satwa, atau kondisi lainnya.
Setiap huruf dari kata survival merupakan singkatan dari langkah-langkah yang harus kita ingat dan lakukan yaitu:
S : Size up the situation
U : Undue haste makes waste
R : Remember where you are
V : Vanguish fear and panic
I : Improve
V : Value living
A : Act like native
L : Learn basic skill
Secara umum
aspek-aspek dalam kondisi survival dibagi tiga yang saling mempengaruhi
dan berkaitan yaitu aspek psikologis (panik, takut, cemas, sepi,
bingung, tertekan, bosan), aspek fisiologis (sakit, lapar, haus, luka,
lelah), dan aspek lingkungan (panas, dingin, kering, hujan).
1. Komponen pokok survival terdiri atas:
- sikap mental berupa hati yang kuat bertahan hidup, mengutamakan akal sehat, berpikir jernih dan optimis
- kondisi fisik yang fit dan kuat
- tingkat pengetahuan dan ketrampilan
- pengalaman dan latihan
- perlengkapan berupa survival kit
2. Langkah-langkah survival
- jika tersesat lakukan tindakan pedoman STOP (Seating, Thinking, Observation, dan Planning)
- lakukan pembagian tugas kepada anggota kelompok
- tetap berusaha mencari pertolongan
- hemat terhadap penggunaan makanan, minuman dan tenaga
- hindari dan jauhi masalah-masalah yang mungkin timbul yaitu dari diri sendiri, orang lain dan alam
3. Kebutuhan dasar survival
a. Air
Syarat-syarat fisik
air bersih yang layak untuk diminum adalah tidak berwarna, tidak berasa
dan tidak berbau. Sumber air antara lain mata air, sungai, air hujan,
embun, tumbuhan (rotan pisang, lumut, akar gantung, kantung semar),
hasil kondensasi tumbuhan, dan air galian tanah
b. Makanan
Saat sumber makanan
yang dibawa semakin berkurang, kita dapat memanfaatkan sumber makanan
dari alam berupa flora (tumbuhan) dan fauna (hewan). Bagian tumbuhan
yang dapat dimakan adalah buah, batang, daun, dan akar (umbi). Hal yang
harus diperhatikan dalam mengkonsumsi tumbuhan:
- hindari tumbuhan berwarna mencolok
- hindari tumbuhan bergetah putih, kecuali yang sudah dikenal aman dimakan
- mencoba
mencicipi sedikit atau mengoleskan ke kulit.. biasanya tumbuhan yang
berbahaya akan menimbulkan efek gatal, merah dan panas pada tubuh
- variasikan makanan yang dimakan untuk menghindari akumulasi zat yang mungkin buruk bagi kesehatan
- jangan memakan tumbuhan yang meragukan untuk dimakan
Hampir semua unggas
dan ikan dapat dijadikan sumber makanan, begitu juga dengan beberapa
serangga, reptil, dan mamalia. Kendala utama untuk mendapatkan
hewan-hewan liar tersebut adalah cara menangkapnya. Oleh karena itu
perlu membuat perangkap (trap) untuk mempermudah menangkap hewan liar
tersebut
c. Shelter
Shelter adalah tempat
perlindungan sementara yang dapat memberikan kenyamanan dan melindungi
dari panas, dingin, hujan dan angin. Shelter dapat menggunakan alam
seperti gua, lubang pohon dan celah di batu besar. Selain itu dapat
dibuat dari tenda, plastik dan ponco atau menggunakan bahan dari alam
seperti daun-daunan atau ranting.
d. Api
Api berguna untuk
penerangan, meningkatkan semangat psikologis, memasak makanan dan
minuman, menghangatkan tubuh, mengusir hewan buas, membuat tanda/kode,
dan merokok. Sumber api berasal dari korek api, lup/teropong,
menggosok-gosokkan kayu dengan kayu, membenturkan logam dengan logam
atau batu.
Ada hal lain yang
menentukan lamanya kita berada pada kondisi survival, yaitu keputusan
apakah kita akan menetap (survival statis) atau bergerak keluar mencari
bantuan (survival dinamis)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar